TAUBAT
Segeralah Bertaubat
بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب التوبة
باب قبول التوبة من الذنوب و إن تكررت الذنوب والتوبة
حَدَّثَنا مُحَمَّد بْنُ المُثَنّى، حَدَّثَنا مُحَمَّد بْنُ
الجَعْفَر، حَدّثَنا شُعْبَةُ، عَنْ عَمْرو بْنِ المَرَّة، قالَ: سَمِعتُ أبا
عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عن أبي مُوسى عَبْدِ اللَّهِ بنِ قَيْسٍ الأَشْعَرِيِّ ،
رضِي الله عنه ، عن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: "إِن الله
تعالى يبْسُطُ يدهُ بِاللَّيْلِ ليتُوب مُسيءُ النَّهَارِ وَيبْسُطُ يَدهُ
بالنَّهَارِ ليَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِن
مغْرِبِها." رواه مسلم
Artinya:
Dari Abu Musa
bin Qois Al Asy'ari radhiyallahu 'anhu (w.
44 H) bahwasanya Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah membentangkan tangannya dimalam hari agar bertaubat
orang yang berdosa disiang hari dan membentangkan tangannya disiang hari agar
bertaubat orang yang berdosa dimalam hari ,sampai terbitnya matahari dari barat
(sebelum kiamat).
HR. Muslim (w.
261 H)
Istifadah
Dalam kitab Syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi menjelaskan bahwa
Allah menerima taubat hambanya tidak terikat dengan waktu. "Membentangkan
tangan" yang dimaksud dalam hadis ini adalah isti'arah (peminjaman kata)
dari "menerima taubat". Selain itu penggunaan kata 'بسط اليد' atau 'membentangkan tangan' karena adat atau kebiasaan orang
Arab jika meridhai sesuatu perkara, mereka membentangkan tangan mereka sebagai
tanda menerima. Sedangkan apabila orang Arab membenci sesuatu perkara, mereka
akan menggenggam tangan mereka. Kalimat ini digunakan sesuai pemahaman mereka.
Dan "بسط اليد" adalah majaz,
karena tangan (sesuatu yg bergerak) bagi Allah adalah mustahil.
[Lembaga Kajian
& Riset Rasionalika Darus-Sunnah]
Komentar
Posting Komentar